Assalamualaikum wr. Wb
Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan sedikit mengenai Jika
peredaran uang di Indonesia dianggap dapat menimbulkan INFLASI maka Bank
Indonesia sebagai pelaksana Kebijakan Moneter adalah melakukan tindakan
apa saja, alasan jika inflasi yang terjadi karena naiknya biaya produksi kurang
diharapkan dalam perekonomian Indonesia, serta 4 faktor utamayang menyebabkan
timbulnya perdagangan internasional.
Ketika perderan uang telah
tersebar di Indonesia, bukan berarti kesejahteraan ekonomi bisa tercapai. Justru
akan timbul masalah ekonomi baru yakni Imflasi. Dimana kita ketahui bahwa
Inflasi sudah saya postingkan pd blog ini (Coba dilihat) untuk lebih jelasnya
bisa dibaca pada postingan saya sebelumnya. Sekarang bagaimana peran pemerintah
tentunya dalam menghadapi Inflasi yang timbul akibat peredaran uang. Nah
beberapa yang dilakukan pemerintah yakni dengan Kebijakan Moneter.
Tujuan akhir kebijakan moneter adalah menjaga
dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang salah satunya tercermin dari
tingkat inflasi yang rendah dan stabil. Untuk mencapai
tujuan itu Bank Indonesia menetapkan suku bunga kebijakan BI Rate sebagai
instrumen kebijakan utama untuk mempengaruhi aktivitas kegiatan perekonomian
dengan tujuan akhir pencapaian inflasi. Namun jalur atau transmisi
dari keputusan BI rate sampai dengan pencapaian sasaran inflasi tersebut sangat
kompleks dan memerlukan waktu (time lag).
Hal-hal yang dilakukan Bi bila terjadi INFLASI:
• Politik diskoto (Politik uang ketat): bank
menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar dapat
dikurangi.Kebijakan diskonto dilakukan dengan menaikkan tingkat bunga sehingga
mengurangi keinginan badan-badan pemberi kredit untuk mengeluarkan pinjaman
guna memenuhi permintaan pinjaman dari masyarakat. Akibatnya, jumlah kredit yang
dikeluarkan oleh badan-badan kredit akan berkurang, yang pada akhirnya
mengurangi tekanan inflasi.
• Politik pasar terbuka: bank sentral menjual
obligasi atau surat berharga ke pasar modal untuk menyerap uang dari masyarakat
dan dengan menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan
jumlah uang beredar sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan laju inflasi
dapat lebih rendah.Operasi pasar terbuka (open market operation), biasa disebut
dengan kebijakan uang ketat (tight money policy), dilakukan dengan menjual
surat-surat berharga, seperti obligasi negara, kepada masyarakat dan bank-bank.
Akibatnya, jumlah uang beredar di masyarakat dan pemberian kredit oleh
badan-badan kredit (bank) berkurang, yang pada akhirnya dapat mengurangi
tekanan inflasi.
• Peningkatan cash ratio:Kebijakan persediaan
kas artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum
yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank sentral/pemerintah. Dengan
jalan menaikan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap
di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang
sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. Menaikkan cadangan uang kas
yang ada di bank sehingga jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan kepada
debitur/masyarakat menjadi berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah
uang yang beredar.
Disini saya juga akan mejelaskan alasan jika inflasi yang terjadi karena
naiknya biaya produksi kurang diharapkan dalam perekonomian Indonesia
Ternyata ada banyak cara yang pemerintah lakukan bila
menghadapi situasi dan kondisi yang beragam. Nah tetapi inflasi bukan hanya
bisa terjadi dalam peredaran uang, bisa juga dari biaya produksi. Dengan
kenaikan biaya produksi pulalah yang menjadikan perekonomian Indonesia tidak
mengharapkan ini.
Inflasi yang terjadi jika kecenderungan naiknya harga lebih
diakibatkan karena naiknya biaya produksi, seperti naiknya upah tenaga kerja,
naiknya harga bahan baku dan penolong, dan sejenisnya. Jika ini yang terjadi
akibatnya adalah lebih buruk dari inflasi yang disebabkan karena naiknya
permintaan masyarakat
Adanya kenaikan biaya produksi menyebabkan produsen untuk
cenderung mengurangi produksinya,. Akibat dari kejadian tersebut harga akan
cenderung naik. Yang lebih buruk lagi, bahwa kenaikkan dalam harga tersebut
tadi masih diperparah dengan semakin sedikitnya produksi,. Dengan demikian
semakin banyak rakyat kecil yang semakin tidak dapat menikmati komoditi
tersebut. Dan akibat selanjutnya tentu akan lebih parah lagi.
Inflasi juga bisa terjadi karena adanya perubahan tingkat
penawaran. Kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan
distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat
secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau
berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat
memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau
juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk
tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi
sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di
sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan
bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll,
sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu
juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor
infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.
Dengan adanya masalah inflasi itu kini kita beralih kepada
perdagangan internasional. Dengan meningkatkan perdagangan internasional akan
menambah keuntungan pendapatan negara dr ekspor. Perdagangan
internasional itu adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara
individu denganpemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan
internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun
perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra,
Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru
dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut
mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.
4 factor utama yang menyebabkan timbulnya perdagangan
internasional
1. Perbedaan sumber daya alam yang dimiliki : Sumber
daya alam yang dimiliki masing-masing negara berbeda. Jarang sekali suatu
negara dapat memenuhi seluruh kebutuhannya dengan sumber daya alam yang
dimilikinya. Oleh karena itu masing-masing negara harus melakukan pertukaran.
2. Efisiensi (penghematan biaya produksi) : dengan
adanya perdagangan internasional suatu negara dapat memasarkan hasil
produksinya pada banyak negara. Negara tersebut berproduksi dalam jumlah besar
sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Barang yang diproduksi dalam jumlah
besar akan lebih murah daripada barang yang diproduksi dalam jumlah kecil.
3. Tingkat teknologi yang digunakan : Beberapa
negara yang telah menggunakan teknologi lebih modern dapat memproduksi barang
dengan harga lebih murah daripada yang menggunakan teknologi sederhana. Sebagai
conto indonesia mengimpor mobil dari jepang karena jepang telah maju dalam
teknologi pembuatan mobil
4. Selera : Indonesia mengimpor buah apel dari
Amerika Serikat padahalbuah apel dapat d. ihasilkan di dalam negeri. Buah apel
dari Amerika Serikat menurut sebagian orang lebih mengundang selera
dibandingkan buah apel lokal
REFERENSI :
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar