CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 29 November 2013

tugas 7

Bisnis Internasional


Bisnis internasional ialah kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain, atau hasil bisnis yang melewati batas Nasional atau suatu Negara.  Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda.


HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL

Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :

a. Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi PENGURANGAN DEVISA NEGARA.

b. Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain :
- Licencing
- Franchising
- Management Contracting
- Marketing in Home Country by Host Country
- Joint Venturing
- Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home Country harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.

Pengaruh Bisnis Internasional Dalam Kehidupan Sehari-hari

Hakikat bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun masyarakat luas. Businessman (seorang pebisnis) akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayaninya secara baik sehingga masyarakat menjadi puas dan senang. Dari kepuasan masyarakat itulah si pebinisnis akan mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya.
Dalam kehidupan sehari-hari bisnis berpengaruh terhadap kehidupan yakni dengan kitamenggunakan barang/jasa yang ditawarkan oleh para pembisnis kepada kita sebagai konsumen.Pada umumnya kegiatan bisnis dilakukan oleh orang yang sudah memiliki pengalaman di bidang yang dibisniskan orang tersebut.  Namun dengan berkembangnya zaman, orang yang melakukan aktifitas bisnis tidak harus memiliki pengalaman.
Bahkan, kegiatan bisnis sudah merambah di berbagai pihak masyarakat, tidak terkecuali banyak juga ibu rumah tangga, karyawan, bahkan mahasiswa juga banyak melakukan aktifitas berbisnis dalam kesehariannya. Hal tersebut karena dilatar belakangi banyaknya laba yang di dapatkan dari berbisnis.
Salah satu modal utama sebelum melakukan kegiatan berbisnis adalah seberapa besar pihak tersebut ingin melakukan kegiatan bisnis yang akan ditekuninya, serta daya juang pebisnis dalam mem publikasikan barang atau pun jasa yang ingin akan  bisniskannya. Hal itu dikarenakan tidak sedikit para pebisnis memilih mundur dari kegiatan mereka karena merasa laba yang di dapatkan nya tidak sebanding dengan apa yang telah di keluarkannya dalam memulai usaha bisnis tersebut.
Sebenarnya kelangsungan hidup berbisnis dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain keadaan ekonomi suatu negara. Perubahan kondisi tersebut justru dapat mengakibatkan di satu pihak dapat mengakibatkan matinya suatu bisnis yang telah lama, namun di pihak lain justru dapat dipakai sebagai suatu peluang bisnis bagi munculnya usaha baru. Banyak faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup suatu usaha/bisnis, bukan hanya faktor ekonomi saja. Faktor persaingan usaha, regulasi suatu negara, politik, kondisi sosial/budaya, tren, teknologi, dan lain sebagainya dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu bisnis.


Manfaat dan Resiko dalam Bisnis Internasional

a.    Manfaat bisnis internasional
1)    Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
2)    Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi,iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
3)    Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
4)    Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
5)    Memperluas pasar dan menambah keuntungan
6)    Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
7)    Transfer teknologi modern
8)    Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern

b.    Resiko Bisnis Internasional
Selain keuntungan, ada juga resiko dari perdagangan internasional antara lain:

1)    Perbedaan mata uang tiap Negara
Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antar negara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang Negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.

2)    Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik.

3)    Pembayaran antar negara sulit dan resikonya besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila
membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.

4)    Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri.Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.

5)    Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.

6)    Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negaranegara anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.



Referensi :


Jumat, 22 November 2013

Tugas 6


FRANCHISING PIZZA HUT





Latar Belakang

Peluang pasar di bidang industri makanan semacam pizza ternyata sangat
terbuka luas. Terbukanya peluang ini disebabkan karena adanya pergeseran pola
konsumsi dan gaya hidup masyarakat perkotaan. Salah satu jenis usaha yang
terkait dengan penyediaan makanan jadi disertai dengan pelayanan adalah melalui
bisnis restoran pizza. Di Indonesia, restoran pizza yang pertama kali hadir adalah
Pizza Hut, tepatnya pada tahun 1984. Dengan kata lain Pizza Hut adalah pelopor
hadirnya restoran dengan hidangan asing berupa pizza di Indonesia karena melihat
peluang pasar variasi makanan alternatif yang sangat besar. Restoran Pizza Hut di
Indonesia ternyata begitu cepat berkembang, bahkan berkembang lebih pesat
dibandingkan dengan Pizza Hut di beberapa negara.
Saat ini jumlah restoran Pizza Hut di Indonesia sudah mencapai 125 restoran
yang tersebar di 22 propinsi. Bisnis ini memberikan kontribusi yang cukup besar
dalam menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat, dimana telah
menampung sekitar 5000 tenaga kerja pada tahun 2005 dan ditargetkan akan
menerima sekitar seribu tenaga kerja setiap tahunnya melalui pembukaan restoran
baru.




 Di Bogor, restoran Pizza Hut juga berhasil memperoleh perhatian dari
konsumen dan pertama kali dibuka pada tahun 1992 yang berlokasi di Internusa
Plaza. Karena mengalami kebakaran pada tahun 1995, maka didirikan restoran
yang kedua di Jl. Raya Padjajaran 29. Kemudian didirikan dua restoran lagi
karena perkembangannya cukup pesat, yang berlokasi di daerah Padjajaran
Warung Jambu dan di daerah Cimanggu. Dengan demikian, saat ini terdapat tiga
restoran Pizza Hut di Kota Bogor dan menampung sekitar 150 tenaga kerja.
Namun, perkembangan dalam industri penyediaan pangan seperti restoran
Pizza Hut semakin berkembang. Hal ini dapat terlihat dari hadirnya sejumlah
restoran baru makanan jenis pizza. Kehadiran restoran-restoran pizza yang baru
ini menjadi suatu tantangan bagi Pizza Hut untuk meningkatkan kemampuan
bersaing serta memperluas pangsa pasarnya. Selain untuk menghadapi pesaing
dari restoran pizza sejenis, Pizza Hut juga perlu menghadapi persaingan yang
semakin ketat dalam industri penyediaan pangan dari berbagai jenis restoran
waralaba lain dengan produk yang berbeda-beda. Pizza Hut memerlukan strategi
pemasaran terbaik untuk mempertahankan dan meningkatkan usahanya. Oleh
karena itu, diperlukan suatu studi yang mampu mempelajari dan menganalisis
bauran pemasaran restoran pizza dalam strategi pemasaran restoran Pizza Hut
untuk menghasilkan bauran pemasaran yang paling efektif untuk diterapkan oleh
  Pizza Hut dalam mengembangkan usahanya.




Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

MISI

1. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan bauran
    pemasaran perusahaan.
2. Menentukan prioritas bauran pemasaran perusahaan.
3. Merekomendasikan bauran pemasaran untuk diterapkan oleh perusahaan.
4. Mengetahui kegiatan yang dilakukan pada perusahaan tersebut


VISI

Membuat hasil laporan yang terbaik , atas apa yang diteliti mengenai pemasaran perusahaan yang akan di bahas

Pembahasan:
1. Kegiatan
Kunci kesuksesan Pizza Hut dapat menembus pasar internasional merupakan hasil kerja keras yang didasari empat nilai budaya kerja yaitu integritas, keunggulan, pengembangan usaha dan keuntungan. Dalam membangun bisnisnya hingga mendunia Pizza Hut memiliki komitmen jangka panjang dalam mengembangkan bisnisnya, seperti selalu beradaptasi terhadap perkembangan trend, inovasi teknologi dan selalu berorientasi kepada pasar, serta melakukan riset berkala untuk memantau perkembangan bisnis baik dari sisi brand image maupun customer experience monitoring, serta mengembangkan budaya yang mendalam dan kokoh dimana setiap karyawan dapat membangun pola pikir yang berorientasi pada customer dan sales, memberikan brand differenation yang sangat kompetitif, menjalin kelancaran hubungan dengan karyawan dan konsumen, mempertahankan konsistensi hasil yang telah tercapai, yang pada akhirnya akan mewujudkan brand yang digemari oleh konsumen di dunia.
Ada tiga strategi bisnis yang dijalankan oleh Pizza HutStrategi pertama yaitu meluncurkan produk baru dengan menyajikan menu lengkap dan trendi, termasuk menciptakan berbagai pizza dan pasta rasa baru disertai aneka macam minuman. Kempleksitas dan ragam menu baru yang disediakan akan menjadikan proses pembuatan lebih lama dari biasanya. Karena itu, proses penyajian harus ditingkatkan kualitasnya. Untuk mempersingkat waktu penyajian, ada dua cara yang diupayakan. Cara pertama, berinvestasi di mesin – mesin produksi yang tepat dan cara kedua adalah menyingkat waktu penyajian dengan merekrut lebih banya karyawan.
Strategi kedua untuk merespon industri yang kompetititf, Pizza Hut memperluas sebaran penetrasi secara geografis. Dengan cara membangun lebih banyak gerai dengan atmosfer yang lebih bersahabat dan berkesan restoran keluarga. Strategi ketiga adalah meraih pelanggan baru dengan menawarkan berbagai paket makanan dengan harga terjangkau dengan tujuan membuat konsumen merasa senang dan ingin dating lagi.
Pizza Hut juga membenahi dari sisi people yang bertujuan untuk dapat berjalannya dengan baik ketiga strategi tersebut, Tim manajemen Pizza Hut menghabiskan banyak waktu untuk melatih karyawan yang tujuannya agar produk baru yang dibuat diimbangi dengan layanan baru, penyajian baru, dan kultur baru. Untuk karyawan yang bertugas melayani pelanggan, penampilan yang baik menjadi bagian yang tak terpisahkan. Pelatihan bagi karyawan front office sepertiwaitress dan kasir juga ditingkatkan. Bagi pegawai wanita bahkan ada pelatihan kecantikan setahun sekali yang digelar di masing – masing restoran oleh ahli kecantikan.
Agar tercipta kultur pelayanan yang baik, cara melayani pelanggan juga dibakukan dengan nama 10 moment of truthsyang diantaranya dengan memberi salam kepada konsumen, mencarikan meja, mempersilahkan konsumen untuk duduk, melayani pesanan, memberi tahu lamanya waktu tunggu, menindak lanjuti kedatangan (menghampiri meja konsumen secara berkala tanpa diminta untuk menanyakan kebutuhannya atau lebih dikenal dengan istilah double-checked), menawarkan menu penutup, menyiapkan bon tagihan dan mengucapkan terimakasih kepada setiap konsumen yang selesai makan.


Faktor – Faktor  yang menjadi alasan Pizza Hut menjalankan Tiga Strategi Bisnis yang Besar
Dalam perkembangan bisnisnya, Pizza Hut yang menjadi salah satu primadona makanan cepat saji di kalangan masayarakat tidak hanya mengandalakan factor internal yang sudah melopori kesuksesan bisnisnya. Namun, ada faktor – faktor eksternal yang juga ikut menggerakkan roda perekonomian bisnis Pizza Hut yang sampai sekarang masih tetapsurvive. Pertumbuhan pesat industri jasa makanan di belahan dunia, khususnya restoran cepat saji mengakibatkan adanya tantangan untuk para pebisnis dalam menawarkan produk makanan yang digemari masyarakat luas. Hal ini disebabkan karena makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Adanya tantangan pasar global semacam ini, mengakibatkan pebisnis Pizza Hut harus bisa mempertahankan keunggulan produknya dalam persaingan industry yang ketat. Penawaran terbaik yang dilakukan oeh Pizza Hut dalam memuaskan konsumen harus lebih unggul dibanding pesaing yang lain. Type of service yang dilakukan Pizza Hut berbeda dengan restoran makanan cepat saji lainnya yaitu dengan menggunakan ala carte service sehingga konsumen tidak perlu mengantri ke kasir untuk memesan menu yang ada.
Faktor demografis yang menyebabkan variasi penyebaran outlet pizza berada di berbagai Negara juga dipengaruhi oleh faktor sosial budaya. Budaya masing – masing Negara jelas berbeda, misalnya saja di Indonesia dengan Eropa, jumlah outlet Pizza Hut yang ada di Eropa lebih banyak dibandingkan di Indonesia. Hal ini desebabkan karena budaya orang – orang Eropa dalam memenuhi kebutuhan makanan pokok berbeda dengan budaya orang – orang di Indonesia. Makanan pokok orang Indonesia berupa nasi atau beras sedangkan di daerah Eropa adalah gandum atau roti. Sayuran yang digunakan dalam pembuatan toping pizza baru, disesuaikan dengan keinginan konsumen di setiap Negara. Tidak semua orang senang makan jagung dan tidak semua orang makan wortel. Namun produk jamur hampir selalu ada di setiap gerai Pizza Hut di seluruh dunia. Tradisi budaya yang menjadi kebiasaan di bebagai Negara memiliki perbedaan yang khas inilah yang mempengaruhi lingkungan suatu bisnis berkembang.
Dengan berkembang pesatnya Pizza Hut di berbagai belahan dunia, alasan ekonomi menjadi factor yang mendorong Pizza Hut bekerjasama dengan Pepsico. Kerjasama ini berhasil meraup keuntungan yang lebih besar bagi kedua belah pihak. Hingga Pizza hut dinobatkan sebagai “The Best Company to Work For” di Dallas by D magazine (Januari 2000) serta merupakan perusahaan nomor satu dalam rantai distribusi pizza di Amerika menurut Restaurant & Institutions “2001 Choice in Chains” survey. Pizza Hut juga dikenal sebagai pemimpin pasar dengan penjualan $25 milyar pizza category semenjak tahun 1971.
Kondisi persaingan yang semakin ketat juga mendorong pizza hut untuk berupaya mengenalkan merek (brand)produknya ke pasar global yang bertujuan agar merek patennya dikenal baik oleh konsumen, bahkan hingga familiar dengan merek Pizza Hut. Pengenalan merek ini akan sangat mempengaruhi niat beli konsumen. Merek Pizza Hut yang mampu mengembangkan citra kualitasnya menjadikan harapan konsumen tentang kualitas produk yang sama di semua tempat penjualan dengan merek yang sama. Merek dan kebijakan yang tidak konsisten akan menurunkan citra merek tersebut. Konsistensi dan standarisasi merupakan faktor yang kritis sehingga konsumen sering menjadi setia pada merek. Pizza Hut telah melakukan pengenalan dengan baik di wilayah pasarnya dengan kualitas yang sama sehingga manfaat utama pengenalan merek sebagai penciptaan pelanggan yang loyal dapat tercapai. Namun, pengenalan merek yang baik belum tentu dapat meningkatkan niat beli konsumen karena adanya pesaing restoran pizza yang lain.
Faktor teknologi yang memengaruhi pizza hut dapat bersaing di pasar global adalah adanya produk yang baru dengan menu yang lengkap dan harga yang standart. Tidak hanya pizza rasa baru yang ditawarkan di gerai Pizza Hut, namun ada menu baru yang bervariasi seperti pasta, salad, camilan seperti potato wedgesbruschetta, cake, soup dan variasi minuman baru. Hal ini tidak luput dari adanya teknologi baru yang akan selalu dikembangkan oleh Pizza Hut. Selain adanya teknologi baru, Pizza Hut juga memodifikasi teknologi pengolahan menu lama yang hampir hilang dari peredaran permintaan konsumen seperti modifikasi pizza seafoodlovers menjadi splitza. Pizza Hut tidak henti – hentinya dalam mengkreasikan teknologi inovasi pengolahan maupun pembuatan pizza. Semua ini dikarenakan untuk memepertahankan eksisternsi yang telah dicapai oleh Pizza Hut. Salah satu tekologi pengolahan Pizza Hut yang sampai sekarang masih digemari oleh konsumennya adalah stuffed crust. Selain, inovasi teknologi pengolahan, Pizza Hut juga menerapkan teknologi sistem informasi yang dapat menunjang daya saing, diantaranya adalah berinvestasi pada sistem Point of Saledan operasi toko secara otomatis serta membuka toko secara on line (www.pizzahut.com) di jaringan internet. Teknologi sistem informasi ini dapat digunakan sebagai senjata untuk menjangkau konsumen dimana saja berada, sesuai dengan slogannya yaitu “to be wherever our customer are”.
2. Proses

Proses Produksi (Production Process)
Setelah pelanggan melakukan pemesanan, server segera menginput
daftar pesanan ke komputer yang telah diprogram khusus, kemudian print
out pesanan tersebut otomatis akan keluar di mesin printer kitchen dan
bar. Cooker segera membuat produk sesuai pesanan. Untuk produk pizza,
roti, ayam, lasagna, sup pustry, dimasak dalam mesin pemanggang yang
berjalan secara otomatis. Saat produk sudah keluar dari mesin
pemanggang berarti produk sudah masak, kemudian disajikan dan
diletakkan di pick up counter agar diambil oleh server untuk disampaikan
kepada pelanggan. Untuk produk pasta dimasak dengan kompor gas,
disajikan di piring kemudian diletakkan di pick up counter. Demikian
juga dengan bar man membuat minuman sesuai pesanan, kemudian
diletakkan di pick up counter.
30
Peralatan masak dan perlengkapan makan yang sudah kotor dicuci
oleh steward dengan menggunakan diswashing (mesin pencuci piring
otomatis) yang di dalamnya mencakup proses sterilisasi peralatan.
Seluruh proses produksi di restoran Pizza Hut sangat mengutamakan
kehigienisan karena adanya kesadaran bahwa usaha yang diijalankan
menyangkut produk konsumsi untuk dimakan sehingga faktor
kepentingan sangat penting.
Efektifitas dan efisiensi dari proses produksi Pizza Hut ini sangat
diperlukan bagi kelancaran proses distribusi, apabila terjadi hambatan
dalam proses produksi maka akan menjadi kendala dalam penyampaian
produk kepada pelanggan, sehingga mengurangi kualitas dari aspek
pemasaran perusahaan.
3. Keuangan  
Pizza Hut adalah bisnis restoran franchise makanan internasional yang mengkhususkan pada pizza. Pizza merupakan makanan yang berasal dari Italia yang berbahan dasar roti yang berbentuk bulat datar dengan tambahan topping di atasnya. Dewasa ini, pizza sudah menyebar ke berbagai negara, sehingga setiap Negara mempunyai gaya atau ciri pizza tersendiri yang biasanya disesuaikan dengan selera rasa umum pada masyarakat setempat. Perusahaan Pizza Hut didirikan pada tanggal 15 Juni 1958 oleh dua pemuda bersaudara yaitu Dan Carney dan Frank Carney di Wichita, Kansas, USA. Tiga bulan setelah restoran tersebut didirikan, restoran tersebut telah menghasilkan pendapatan kotor sebesar US $700 sampai US $800 per minggu dan pada bulan Desember telah mencapai lebih dari US $1800 per minggu. Kesuksesan awal tersebut memberikan peluang kedua pendiri untuk membuka dua cabang restoran lagi. Kemudian pada tahun 1959 sistem waralaba (franchise) mulai dikembangkan dengan system Pure Franchising (Business Format Franchising) dimana pemberi waralaba (franchisor) memeberikan format lengkap mulai dari merek dagang barang dan jasa untuk dijual, perangkat manajemen, pengawasan mutu, jalur distribusi, dan pelayanan lainnya kepada pembeli waralaba (franchise). Sampai sekarang ini, Pizza Hut merupakan jaringan restoran pizza terbesar di dunia dengan hampir 12.000 restoran yang tersebar di 86 negara lebih di dunia. Hal ini disebabkan karena peluang pasar di bidang industri makanan cepat saji semacam pizza ternyata sangat terbuka luas. Terbukanya peluang ini disebabkan karena adanya pergeseran pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat perkotaan.
4. Hasil :

Kesimpulan:
Restoran pizza lebih memprioritaskan pengembangan usahanya lewat
pengembangan produk jasanya, baik dengan mengembangkan produk nyata
(tangible product) lewat makanan yang disajikan, maupun dengan
mengembangkan produk tidak nyata (intangible product) lewat orang atau
SDM yang memberikan pelayanan. Diharapkan dengan keberhasilan dalam
memberikan produk terbaik dan pelayanan lewat SDM yang terlatih maka
restoran mampu meraih pangsa pasar yang lebih luas.
Dalam pengembangan bauran promosi perusahaan restoran Pizza Hut
lebih memprioritaskan periklanan karena promosi lewat periklanan memberikan edukasi atau didikan yang lebih
mendalam mengenai informasi restoran kepada konsumen, sehingga
konsumen memiliki tingkat pengenalan yang lebih baik terhadap restoran.
Dalam pengembangan penetapan bauran harga untuk restoran pizza lebih
memprioritaskan penetapan harga berdasarkan hubungan dengan pelanggan
dengan tujuan untuk membina dan menjaga hubungan
jangka panjang dengan pelanggan. Hal ini terjadi karena kembali pada faktor
pertimbangan utama yaitu orientasi pada permintaan, dimana sumber
permintaan utama dari restoran pizza adalah pelanggan, maka restoran
sebaiknya menetapkan harga dengan penilaian apakah pelanggan merasa
harga yang dibayarkan olehnya sesuai dengan nilai yang diperolehnya dari
produk yang dibelinya dari restoran.
Dalam pengembangan bauran lini produk sebagai prioritas utama adalah
perentangan lini produk cara
menganekaragamkan produk dalam hal ukuran, harga, serta variasi jenis dan
rasa. Dengan demikian pelanggan memiliki peluang yang lebih luas untuk bisa
melakukan pemilihan produk yang sesuai dengan seleranya.
Distribusi makan ditempat (dine in) menjadi prioritas distribusi yang
pertama. Distribusi di tempat menjadi prioritas
utama karena lebih menguntungkan bagi konsumen, baik dari segi
pertimbangan lokasi, kualitas produk, maupun biaya yang harus dikeluarkan
oleh konsumen.
Dalam pengembangan bauran SDM,
Pelatihan karyawan menjadi
lebih penting, karena dalam melakukan proses produksi pada restoran dan
memberikan pelayan pada konsumen, memerlukan keterampilan dan keahlian
khusus yang tidak dimiliki oleh karyawan saat awal perekrutan, sebab
kemampuan dan keahlian tersebut tidak dipelajari secara umum.



Referensi:

-          www.pizzahut.com.au/franchise
-          bursafranchise.com/pizza-hut-indonesia.htm


Nama Pembuat Dari Makalah Ini :
·       Fathurrahman                              ( 23213299 )
·       Muhamad Muzani Sulaiman            ( 25213747 )
  • Syifa Fauziah                                ( 28213763 )


 

DAMPAK POSITIF DARI FRANCHISING BAGI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
Dampak positifnya yaitu dengan adanya sistem franchising ini makin luasnya peluang lapangan kerja, dan dengan begitu setidaknya dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di indonesia. serta membuka peluang bisnis bagi para masyarakat yang ingin membuka bisnis dengan modal relatif rendah.



DAMPAK NEGATIF DARI FRANCHISING BAGI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

Banyak para pedagang kecil yang "gulung tikar" karena usahanya tidak laku akibat dari kalah bersaing dengan perusahaan waralaba tersebut.



KEUNTUNGAN DARI USAHA FRANCHISING

·                     Percepatan perluasan usaha, dengan modal relatif rendah
·                     Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama
·                     Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi
·            Menggantikan kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim organization)
·                    Pemilik outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha


Jumat, 15 November 2013

tugas 5

1.       BEBERAPA PENGERTIAN PRODUKSI

·         PENGERTIAN PRODUKSI SECARA UMUM
Produksi merupakan semua perbuatan atau kegaitan yang tidak hanya mencakup pembuatan barang - barang saja, tetapi dapat juga membuat atau menciptakan jasa pelayanan, seperti acara hiburan, penulisan buku - buku cerita, dan pelayanan jasa keuangan

·         PENGERTIAN PRODUKSI SECARA EKONOMI
Produksi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa


Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan dari unsur-unsur keterkaitan unsur yang berbeda . secara terpadu , menyatu, dan menyeluruh . disini saya akan menjelaskan tentang sistem produksi itu sendiri


  • SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI


Manajemen produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi yang mengkonversikan masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs) yang berupa barang atau jasa. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi dan operasi memerlukan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem. Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian dan keluaran. Sedang produksi dan operasi merupakan suatu sistem untuk meyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi oleh anggota masyarakat.
Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait  dan tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam manu faktur .
 





Sub sistem–sub sistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pengendalian Kualitas, Penentuan Standar-standar Operasi, Penentuan Fasilitas Produksi, Perawatan Fasilitas Produksi, dan Penentuan Harga Pokok Produksi.
Sub sistem–sub sistem dari sistem produksi tersebut akan membentuk konfigurasi sistem produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem produksi ini akan tergantung dari produk yang dibuat serta bagaimana cara membuatnya (proses produksinya).
Untuk melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan, operasi dan pemeliharaan, perusahaan manufaktur harus memiliki organ pelaksana. Sistem produksi pada suatu perusahaan manufakturing harus memiliki bagian-bagian atau organ10 .
Gambar diatas menunjukkan bahwa sistem produksi berawal dari pemahaman terhadap keinginan dan harapan para pelanggan berdasarkan temuan-temuan dari kegiatan pemasaran termasuk permintaan langsung dari para pelanggan terhadap produk-produk tertentu. Data dan informasi tentang keinginan pelanggan kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk rancangan produk atau jasa untuk mengetahui part, komponen dan sub-assembly apa yang dibutuhkan termasuk ukuran, spesifikasi, jenis bahan, jumlah masing-masing item yang dibutuhkan untuk setiap unit produk yang diinginkan.

Berdasarkan hasil rancangan ini kemudian ditentukan proses pembuatan (manufacturing) di lantai pabrik yang meliputi tahapan proses.





Data dan informasi yang telah tersedia kemudian disampaikan kepada bagian cost accounting untuk menilai kelayakan pembiayaan dan penerimaan. Bila dinilai layak maka diteruskan kepada pimpinan untuk disahkan. Kemudian disusun rencana dan program pengolahan di lantai pabrik yang meliputi jadwal tentative proses operasi, jadwal dan jumlah kebutuhan bahan baku (raw material) dan bahan tambahan dari luar (bought-out items) dan jadwal operasi dan kapasitas fasilitas produksi yang akan digunakan dan lain-lain. Berdasarkan jadwal-jadwal tersebut, rencana pengadaan bahan, kapasitas stasiun kerja, tenaga operator disusun dan kemudian diimplementasikan.
Monitoring dan pengendalian operasi di lantai pabrik dilakukan secara rutin untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan termasuk penyimpangan mutu (spesifikasi) dari setiap item yang dikerjakan.  Apabila penyimpangan tidak dapat dihindarkan maka tindakan perbaikan yang meliputi penjadwalan ulang sisa operasi di lantai pabrik segera dilakukan, pengadaan tambahan bahan bila diperlukan dan sebagainya. Beberapa sumber penyimpangan yang umum terjadi ialah kesalahan dalam pembuatan rancangan part dan komponen, kekeliruan dalam penentuan waktu setup dan operasi, ketidaksesuaian mutu bahan, kerusakan pada fasilitas produksi dan lain-lain. Produk yang telah selesai diangkut ke gudang penyimpanan untuk dikirimkan kepada para pelanggan sesuai dengan jadwal pengiriman yang disepakati





4. Ahyari, Agus , 1987, Manajemen Produksi I ( Mana 4336 ),
    Universitas Terbuka
5. Assauri , Sofyan, Manajemen Produksi dan Operasi, Lembaga

    Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Jumat, 08 November 2013

tugas 4

1.       Apa yang dimaksud dengan pemasaran ?

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut.

2.       Mengapa pemasaran sering disebut juga sebagai permintaan ?

Karena permintaan bersangkut paut dengan pemasaran. Karena biasanya suatu perusahaan menghadapi kondisi perminta , oleh sebab itu ketika produk yang dihasilkan perusahaan tersebut mendapatkan permintaan (dari konsumen) maka cara mengenalkan baik menjualkannya dengan melalui pemasaran . dari pemasaran tersebut perusahaan akan dapat mendapatkan permintaan dari konsumen atas apa yg dihasilkan dari perusahaan tersebut.

3.       Jelaskan apa perbedaan kebutuhan dan keinginan berdasarkan konsep inti pemasaran ?

-Kebutuhan berdasarkan konsep inti pemasaran :
Yaitu permintaan, peroduk, nilai, biaya dan kepuasan,pasar serta pemasaran dan contoh pembeli.
Contoh : upaya penanggulangan diare , dengan membutuhkan vitamin A

-keinginan berdasarkan konsep inti pemasaran :
Suatu keinginan konsumen menciptakan, menawarkan , dan bertukar sesuatuyang bernilai satu sama lain
Contoh : keinginan membuat tempe, dengan membeli bahan bakunya ditempat lain sehinga dapat membuatnya dan memasarkannya kembali dengan hasil tempe yang telah jadi.




Referensi :

Jumat, 01 November 2013

Tugas 3 (tiga)

1.       Apa yang dimaksud  dengan perusahaan ?

perusahaan (business) adalah suatu organisasi di mana sumber daya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang dan jasa (output) bagi pelanggan. Tujuan dari perusahaan secara umum ialah laba/keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut. atau bisa juga diartikan sebagai suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘ tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.

2.      Apa yang membedakan perusahaan dengan lembaga sosial ?

Perusahaan : Perusahaan adalah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia tidak bisa digunakan secara langsug dan harus melewati sebuah proses disuatu tempat sampai bisa langsung digunakan oleh manusia. Dan Perusahaan biasanya bersifat komersil, yaitu menawarkan barang dan jasa dengan tujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Lembaga sosial : Menurut John Lewis lembaga sosial adalah kumpulan norma-norma dalam aktivitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. lembaga sosial juga bisa didefinisikan sebagai suatu organisasi pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemansyarakatan dan terdiri dari adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, dan serta unsur-unsur kebudayaan yang secara langsung atau tidak tergabung dalam suatu unit yang fungsional. Dan Lembaga sosial lebih bersifat sukarela, yaitu menawarkan barang dan jasa dengan niat untuk menolong dan membantu tanpa mencari keuntungan. Biasanya lembaga sosial menawarkan jasa.


3.       Jelaskan apa yang dimaksud dengan perusahaan sebagai suatu sistem ?

Perusahaan sebagai suatu sistem yaitu kombinasi berbagai suatu ekonomi yang mempengaruhi proses produksi dan distribusi barang untuk mencapai tujuan tertentu.
Sifat sistem perusahaan:
·         Bersifat kompleks : berhubungan dengan pemasok, pemerintah, masyarakat, LN, dsb
·         Satu kesatuan : setiap sub sistem berjalan untuk mencapai tujuan
·         Berbagai jenis : Jenis perusahaan berbagai ukuran, bentuk dan jenis usahanya
·         Saling bergantung :  suatu perusahaan bergantung kepada pihak lain seperti pemasok      dan pemilik dana
·         Dinamis : Kekuatan interen dan eksteren mendorong perusahaan terus berubah menyesuaikan kondisi lingkungan yang dinamis




Referensi :